Peran Triase di IGD dalam Menentukan Prioritas Penanganan Pasien
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang harus bergerak cepat dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan tingkat kegawatan berbeda-beda. Untuk memastikan penanganan dilakukan secara efektif, tenaga kesehatan menggunakan sistem triase IGD, yaitu proses menilai tingkat urgensi kondisi pasien dan menentukan prioritas penanganan. Pedoman pelayanan gawat darurat yang dirilis oleh Kemkes RI menegaskan bahwa triase adalah komponen penting yang berpengaruh langsung terhadap keselamatan pasien.
Institusi pendidikan kesehatan seperti Stikes Istara memasukkan triase sebagai materi inti dalam kurikulum keperawatan dan kegawatdaruratan. Tujuannya agar mahasiswa memiliki kemampuan awal untuk melakukan penilaian cepat, terutama saat memasuki praktik klinik.
1. Apa Itu Triase di IGD?
Triase adalah proses memilah pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan kondisi yang dialami. Tujuannya bukan untuk menunda pelayanan, melainkan memastikan pasien yang paling membutuhkan pertolongan segera mendapatkan tindakan pertama.
Kategori triase umumnya mencakup:
- Emergensi (Merah): kondisi mengancam nyawa
- Urgensi (Kuning): butuh tindakan segera namun stabil
- Non-urgensi (Hijau): kondisi tidak membahayakan nyawa
- Hitam: pasien dengan kondisi tanpa tanda kehidupan
2. Manfaat Triase dalam Pelayanan IGD
Penerapan triase IGD memberikan beberapa manfaat penting:
- Mempercepat penanganan pasien kritis
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya IGD
- Mengurangi risiko keterlambatan tindakan medis
- Meningkatkan efisiensi alur pelayanan
- Mencegah penumpukan pasien tanpa prioritas jelas
Triase yang dilakukan dengan tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa, terutama pada situasi ramai seperti kecelakaan massal.
3. Proses Triase dan Penilaian Awal
Proses triase umumnya mencakup:
a. Penilaian Cepat (Primary Survey)
Meliputi pemeriksaan jalan napas, pernapasan, sirkulasi, dan kesadaran (ABCDE).
b. Pemeriksaan Tanda Vital
Denyut nadi, tekanan darah, saturasi oksigen, dan suhu.
c. Observasi Kondisi Klinis
Keluhan utama, riwayat singkat, mekanisme cedera, dan gejala yang muncul.
Keputusan triase harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dalam waktu sangat singkat.
4. Tantangan dalam Pelaksanaan Triase
Beberapa tantangan umum di IGD antara lain:
- Tingginya jumlah kunjungan pasien
- Keterbatasan ruang dan tenaga
- Kondisi pasien yang berubah cepat
- Kurangnya pemahaman keluarga tentang sistem triase
Karena itu, pelatihan triase menjadi hal wajib bagi setiap tenaga IGD.
Kesimpulan
Triase IGD adalah sistem vital yang membantu tenaga kesehatan menentukan prioritas penanganan dengan cepat dan tepat. Dengan dukungan pelatihan yang baik di institusi pendidikan kesehatan seperti Stikes Istara, mahasiswa dapat memahami konsep triase sejak dini dan lebih siap menghadapi situasi kegawatdaruratan saat praktik.


